ku jemput asakuu dengan dokar
ku bangun lagi puing - puing semangatkuu yang sebelumnya runtuh..
runtuh karena gerakan tarian eksotiskuu yang begitu erotis
berdansa siang dan malam bersama keputus asaan, dan tidur bersama kegagalan..
setetes penyesalan mengalir dari kalbuku yang terdalam yang membuatku terpaku akan darah yang mengalir dari dalam lumbung pemikiranku..
tapi aku tak peduli semua itu lagi, aku hanya ingin kembali menulis, menulis perjuanganku, walau jari jemariku menjadi pena dan darahku menjadi tintanya, aku tak peduli..
inilah perjuanganku, yang di tulis di atas kertas putih yang berubah jadi merah karna darah paradigmaku, aku tak peduli kicauan burung itu, aku hanya ingin merubah sandal jepitku yang buntut dan usang menjadi sepatu kaca yang indah..
di kertas inilah ku memulai apa yang mereka ingin akhiri..