IMMawan Andiz Al khairiy
menulislah untuk hidup dan hiduplah untuk menulis.
Minggu, 31 Januari 2016
jangan takut menjadi kader IMM
mempertahankan eksistensi islam di dunia kekinian ini memang hal yang sangat sulit. seperti yang diceritakan oleh rasulullah SAW "Akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api."
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini merupakan berita tentang masa-masa sulit yang akan dilalui oleh orang-orang yang ingin tetap menegakkan kebenaran dan teguh diatas prinsip hidup para salafus sholeh. Prinsip untuk tetap meniti jalan kebenaran meskipun terjal dan berbatu.Prinsip untuk tetap memelihara kejujuran di tengah arus kebohongan dan kepalsuan. Prinsip untuk tetap memelihara amal kebajikan ditengah gelombang kemaksiatan dan pasang surut keimanan.Namun disisi lain, hadits ini juga sebagai petunjuk agar kita lebih siap menerima kejutan-kejutan hidup yang mungkin menyesakkan dada jika kita ingin tetap memegang teguh nilai-nilai kebenaran. Agar kita tetap kuat menggenggam bara api itu dan kuat melawan arus kehidupan yang menghanyutkan.
penulis teringat terhadap sebuah pertanyaan yang cukup menguji pemahaman kita sebagai organisatoris islam, "mengapa islam harus di organisasikan?" pertanyaan ini muncul saat penulis sedang bercengkrama dengan seorang kader lepasan DAD , sontak pertanyaan ini membuat hati penulis begitu remuk. yah, ini merupakan tamparan bagi kita, kenapa? karena kita hanya menjadikan organisasi sebagai alat untuk mencapai kesuksesan duniawi, hanya sebagai alat dan bukan sebuah tujuan. sungguh begitu egoiskah kita menjadikan IMM ini sebagai alat kita untuk mencapa kesuksesan duniawi?
kembali pada topik pembicaraan kita, di awal tidak usah takut menjadi kader IMM, coba kita kembali memoar kenangan saat kita mengenal organisasi ini, banyak sekali tantangan yang kita hadapi, terutama keluarga yang menolak kita, teman teman yang mulai meledek kita karna menggunakan pakain yang menurut mereka aneh, sampai pada persoalan akademik yang berbenturan dengan organisasi. banyak dari kita yang tidak dapat bertahan dengan hal tersebut dan pada akhirnya rela meninggalkan IMM. teringat akan perkataan K.H. Ahmad Dahlan "Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu."
pesan ini merupakan pesan yang sangat berarti bagi kita kader muda muhammadiyah, pesan ini merupakan penyemangat bagi kita untuk menyelaraskan antara akademik dan organiasi agar kita tidak tersesat di dunia kekinian ini. jadi, buat apalagi kita takut menjadi kader IMM? ketika akademik dan organisasi ini berjalan dengan baik, maka kepercayaan orang tua akan ada untuk kita. semoga kita tetap kuat menggenggam aqidah kita dan menjadi kader sejati, aamiin
Rabu, 27 Januari 2016
Study banding & microteaching STKIP Muhammadiyah Bone di SMAN 2 tinggi moncong
Watampone, senin, 25 januari 2015 lembaga pendidikan stkip muhammadiyah bone melaksanakan program study banding dan peer teaching di salah satu sekolah unggulan di sulawesi selatan tepatnya di daerah tinggi moncong kab. Gowa yaitu sma negeri 2 tinggi moncong. Menurut dosen pengampuh mata kuliah microteaching DR. Safar. S.pd, M.pd program peer teaching ini telah di rencanakan sejak awal pertemuan bahwa evaluasi dari matakuliah microteaching adalah praktek mengajar atau peer teaching di salah satu sekolah unggulan.
Persiapan peer teaching ini memang memakan waktu yang cukup lama, mulai dari simulasi mengajar mahasiswa, MOU dengan sekolah hingga penentuan waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan ini. Selanjutnya mahasiswa yang saat simulasi pengajaran mendapatkan nilai yang baik akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktek mengajar di sekolah tersebut.
"Walau pada awalnya kami mendapati beberapa masalah misalnya ketidak setujuan dari beberapa mahasiswa karna menganggap study banding ini hanya sekedar jalan jalan, tapi kami telah membuktikan bahwa hal itu tidak benar sama sekali" tutur a.sumange lipu, salah satu mahasiswa prodi bahasa dan sastra indonesia yang turut mengikuti program study banding dan microteaching ini.
"Uang itu tidak ada apa apanya dibandingkan dengan pengalaman mengajar yang akan di dapatkan mahasiswa, jujur, pendidikan itu memang mahal tapi akan menghasilkan generasi yang berkualitas" tegas hj.tenri sua s.pd, m.pd salah satu dosen pembimbing dalam kegiatan tersebut saat di konfirmasi.
Program study banding ini berjalan lancar, hal ini di tandai dengan dialog di terimanya mahasiswa stkip muhammadiyah bone di sman 2 tinggi moncong.
"Selamat datang di sekolah kami, SMAN 2 tinggi moncong para calon guru bangsa. Mahasiswa stkip muhammadiyah bone, kami mohon maaf jika sekolah kami ini sangat sederhana namun, dari kesederhanaan itulah lahir kualitas yang baik" tutur kepala sekolah SMAN 2 Tinggi moncong
"Andai saya masih umuran sma, besar keinginan saya untuk sekolah di sini" lanjut DR.Safar dengan tawanya yang khas.
Program seperti inu memang sangat penting bagi mahasiswa, utamanya para calon guru. Selain mendapatkan pengalaman mengajar, mahasiswa juga dapat melihat tekhnik dan proses belajar mengar dari sharing bersama guru guru di SMA 2 tinggi moncong. Untuk menjadi guru profesional memang membutuhkan modal dan usaha yang besar, namun, di balik semua itu ada hikmah yang akan kita dapatkan. Setelah melaksanakan kegiatan itu, mahasiswa beserta dosen pembimbing pulang bersama ke kampus untuk selanjutnya membuat laporan perjalanan.
Sabtu, 21 November 2015
Kajian budaya, oleh Kabid SBO IMM STKIP Muhammadiyah Bone
Watampone, pelaksanaan kajian budaya oleh ketua bidang SBO pikom IMM bahasa berjalan dengan lancar, dengan hadirnya puluhan mahasiswa terdiri dari IMM itu sendiri dan mahasiswa dari tiap prodi di stkip muhammadiyah bone.
"Kami melaksanakan kajian budaya ini akan ada kelanjutannya yaitu tur budaya lokal, dan konsumsi pada kegiatan kami ini yaitu kue tradisional bugis, dan juga filosofi bugis yaitu angka 7 dan 5 yang artinya mattuju tuju dan mallima lima" kabid SBO pikom IMM bahasa.
Pelaksanaan kajian budaya ini diharapkan dapat realitas matinya budaya bugis bone pada kalangan anak muda sekarang ini.
Di kajian ini pemateri berasal dari budayawan bugis yang terkenal karya teks dramanya di yogyakarta, yaitu bapak asmat riadi lamallongeng S.Pd, sistem penyampaian materi yang sistematis dari pemateri membuat peserta begitu tertarik dengan sejarah dari kota bone di mulai dari gelar seorang bangsawan, filosofi bugis dan kekuatan rakyat bugis pada masa dulu.
Rabu, 28 Oktober 2015
Seminar nasional bahasa indonesia
Watampone, prodi bahasa dan sastra indonesia sukses melaksanakan seminar nasional bahasa indonesia. Dengan tema "melalui bulan bahasa bangkitkan revolusi mental dengan kesatuan berbahasa dalam pendidikan", acara seminar di buka langsung oleh bapak bupati bone. Ada banyak hal yang di sampaikan pak bupati utamanya dalam hal pendidikan di kab.bone ini, harapan pak bupati agar stkip membuat sebuah trobosan baru dalam hal pendidikan dan jyga menjaga kualitas perguruan tinggi agar tidak ada pengadaan ijazah palsu. Karena Sudah ada 8.000 ijazah palsu yg ditemukan. Di sela sela penyampaiannya beliau memberikan sebuah motivasi kepada para calon guru di stkip "Tidak usah memperhatikan apa yg d katakan oleh orang trntang stkip cukup tutup mata dan pake perasaan dalam mengambil kebijakan" Pak bupati bone
"Pada tahun 2015 pendidikan di kab.bone masuk 5 besar dari 24 kabupaten dan kota di sul sel" Bupati bone
"Kami berharap agar rektor kampus stkip muhammadiyah bone, agar selau menghadirkan guru besar atau orang cerdas untuk memberikan motivasi dan juga untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan dapat di kerjasamakan dengan pemerintah" a.sumange lipu salah satu peserta seminar
Pak bupati kembali memberikan motivasi agar mahasiswa jangan malu dengan almamater stkip muhammadiyah bone dan pertahankan agar kredibilitasnya tetap bagus di tengah masyarakat.
Pelaksanaan seminar ini sangat bermanfaat bagi para calon guru bahasa indonesia, dan juga bagi para calon guru. Seminar ini merupakan salah satu poin penting yang akan menggenjot kredibilitas kampus stkip muhammadiyah bone di tengah masyarakat, sehingga masyarakat dan mahasiswa tidak lagi memandang enteng kampus yang ada di bone. Seminar bahasa ini sukses dengan hadirnya 400 orang peserta yang terdiri dari kepala sekolah,guru, dan mahasiswa yang berada dari luar stkip muhammadiyah bone
Kamis, 15 Oktober 2015
IMM di desa tirong, kec.palakka
Watampone-menjadi generasi islami di zaman aitakata ini memang sebuah cobaan yang berat hal ini di karenakan oleh sifat minder dari remaja itu sendiri. Bagi remaja putri memakai rok itu adalah sebuah keterpaksaan apalagi memakai jilbab yang syar'i, bagaikan ingin menyatukan langit dan bumi.
Namun, hal demikian tidak terjadi pada remaja remaja ini, mereka mengkonstribusikan dirinya dalam hal dakwah dan kepengurusan mesjid. Mereka adalah remaja mesjid desa tirong kec.palakka, sangat jarang pada hari ini kita akan menemui remaja mesjid.
Tepatnya pada tanggal 13 oktober 2015 bertepatan dengan tahun baru hijriyah 1 muharram 1437 H para pengurus mesjid ini di kukuhkan oleh ketua BKPRMI kab.bone. kepala desa,pemuka agama dan pimpinan komisariat IMM stkip muhammadiyah bone turut serta dalam menyukseskan kegiatan ini. Dalam penyampaiannya ketua BKPRMI berharap agar pengurus mesjid tidak hanya berdiam diri di dalam mesjid tapi bagaimana agar penyampaian dakwah islam ke masyarakat dapat tersampaikan dengan baik. Kegiatan pegukuhan pengurus berjalan dengan baik dengan adanya penampilan dari para santri bahrul ulum desa tirong kec.palakka
Setelah kegiatan pengukuhan ini dilanjutkan dengan tadabbur alam yang motori oleh pimpinan komisariat IMM. walaupun tempat kegiatan yang cukup jauh tapi antusias dari peserta cukup bagus hal ini di buktikan dengan jumlah peserta yang cukup banyak yaitu 30 orang terdiri dari SD, SMP, SMA, dan KULIAH. Kegiatan tadabbur alam ini diakhiri dengan renungan untuk peserta agar dalam mengemban amanah, remaja mesjid mampu profesional dan proporsional.
Sabtu, 10 Oktober 2015
Pejuang merah
Dza_bry
Watampone 10 agustus 2015
Lagi dan lagi ,aku hanya bisa menjewentahkan pemikiranku di sebuah barisan diksi yang ku sebut TULISAN.
Yah ,karna Lisan ini tak mampu beretorika dgn lantang dihadapan orang orang dan juga ilmu yang masih sangat minim.
Malam ini disaat caahaya bulan tak Nampak tertutupi awan kelabu,bintang yang sedari dulu masih tampak sama.
Ada hal yang membuat hati ini gelisah dan resah.
Rasanya sesak di dada ,ada hal yang HARUS ku ungkapkan.
Jari jemaripun tak sabar hendak mengetikkan untaian paradigma yang selama ini terpendam.
Semua akan ku tuang disini.
Di Secangkir Wadah beraroma Senja.
Sejenak kalau diperhatikan tulisan ini agak mirip puisi (heheh,, maklum yang nulis agak puitis orangnya ) padahal nyatanya tulisan ini bertujuan untuk memaparkan berbagai masalah atau gejolak di ikatan mahasiswa muhammadiyah.
Memang, Baru beberapa bulan Dzaa di IMM ,ku akui bahwa yang ku hadapi hanya segelintir bebatuan kecil ,itupun belum seberapa dari para pejuang pendahulu,yang aku tahupasti bahwa begitu indahnya ikatan ini hingga mampu membuatku bertekuk lutut ,rasanya tak ingin beranjak dari singgasaana istana merah.Seiring matahari berotasi begitu banyak ilmu dan pengalaman yang tak pernah ku dapatkan sebelumnya.Membuat aku bertanya-tanya “inikah yang dinamakan jalan dakwah “ ?
IMM dengan Slogannya “Fastabiqul Khaerat” mampu menyihir Kaula Muda untuk turut andil dalam ber amal ma’ruf nahi munkar.
PEJUANG MERAH YANG GUGUR.
Dzaa menulis memang dalam suasana Gundah Gulana,mencari sebuah kebenaran bukan pembenaran hingga dzaa harus menuliskan kegelisahan dan harus pulamenyampaikannyaa dalam kebenaran paling sempurna.
Tentunya saya mengangkat judul “PEJUANG MERAH YANG GUGUR” bukan tanpa alas an,melihat kondisi kekinian di ikatan membuat saya harap harap cemas dan mencoba menjewentahkannya dlm artikel ini,sekaligus bahan perenungan untuk kita terutama diri saya sendiri.
“ Awal yang begitu manis
Saat ku lihat deretan pejuang berpakaian merah tersenyum padaku
Saat lisannya menyejukkan hati ini dengan retorika indahnya
Saat matanya menatap penuh harap padaku
Saat tangannya merangkul ku menuju proses ‘’
Zaaman masih tetap berlanjut tak menunggu kita untuk beristirahat.
Roda kehidupan seakan akan tak mempunyai Rem untuk berhenti.
Seiring dentingan jam mengubah masa .
Aku baru sadar bahwa orang2 yg berada di IMM adalah orang yang tangguh ,telah terbukti
Dari berbagai hal yang kurasakan di ikatan mulai dari onak,duri,kerikil,dll.
Meski masih baru dalam ikatan ,dzaa sdikit telah merasakan pahit manisnya perjuangan.
Melihat situasi dan kondisi saat ini saya sangat prihatin,betapa tidak ,banyak dari saudara seikatan yang memilih untuk berhenti dari medan dakwah ini.
Entah,beribu argument telah dilontarkan dan diorasi kan olehnya.
Ada sesuatu hal yang Nampak yang membuat hati ini begitu pilu ,ketika mendengar bahwa sebagian dari mereka memilih pergi disebabkan SAKIT HATI .
Tak bisa di nafikkan bahwa hokum Kausalitas (sebab-akibat) masih berlaku.
Satu hal yang pasti penyebab SAKIT HATI adalah merasa TER-MARJINAL-KAN (terpinggirkan)
Merasa tak di pedulikan sama sekali.entah itu dari pimpinan atau lainnya.
Suatu pemikiran yang tak seharusnya menggerogoti Kaum merah.
Sangat miris ketika menyaksikan hal ini,jika saja semua kader merah berpikiran seperti itu dan memilih duduk di bangku penonton seraya meneriakkan kritikan kepada para pemain. Semudah itu ..? lalu siapa yang akan menahkodai kapal Merah nantinya ? bukankah IMM mengusung konsep Pergerakan ? lalu siapa yang akan menggerakkanya jikalau tak ada nahkoda ?
“Engkau yang kusebut Pejuang Merah..
Engkau yang telah gugur dimedan perang
Engkau yang hanya berkata kata dengan lantang
Engkau yang hanya mati sia-sia.
Hanya setumpuk kenangan tersisa
Hanya secuil semangat tersisa
Hanya secerca harapan tersisa
Hanya segenggam janji tersisa
Dan hanya menyisakan luka untuk generasimu’’
Seakan – akan kita lupa tujuan awal kita berada di medan dakwah ini ,
Ataukah kita hanya membanggakan diri di ikatan dengan gelar atau jabatan yang pernah kita
Emban? Atau jangan jangan kita berada diikatan hanya untuk di lihat ? oh.semoga tidak.
“Penting mengedepankan tindakan dari hasil proses niat ,focus pada pemikiran (tafakur),dan
Doa.Hal ini berkali kali disebutkan sebagai upaya menyempurnakan ikhtiar .Mustahil sesuatu dapat terwujud tanpa sempurnanya ikhtiar “ (The Muhammad Effect,hal,118)
”Perjalanan ikatan tak semudah yang kita kira,kita mungkin masih bisa menari di tengah badai tapi jangan abaikan debu yang mampu membutakan mata hati sehingga kita tak tahu lagi jalan tujuan kita ” (Dzaa_Brhy)
Tanamkanlah Loyalitas sedalam dalamnya di hati kita.
Tetaplah berjuang para generasi pejuang merah.
IMM Jaya ,IMM Bangkit.
Fastabiqul khaerat.
Duh..agak capek juga nulisnya :D..
Tapi,Alhamdulillah Plong rasanya menyampaikan uneg uneg di hati.
Goresan di atas bukan untuk menghakimi seseorang.
Petik Manffatnya dan buang mudharatnya,
Semoga makna tulisan sederhana ini mampu tersampaikan.
Wassalam.
Kamis, 08 Oktober 2015
Himaprodi bahasa inggris stkip muhammadiyah bone melaksanakan seminar nasional
Watampone- himpunan mahasiswa prodi(himaprodi) bahasa inggris melaksanakan seminar nasional yang di mana mereka mengambil tema "one day talk english teaching and learning strategy"
Dilihat dari tema yang di usung ini dapat di tarik kesimpulan bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran bahasa inggris memang bagi sebagian orang adalah hal yang sulit, maka dari itu di butuhkan beberapa strategi jitu dalam mempelajari dan mengajarkan bahasa inggris itu utamanya pada kalangan siswa.
Seminar nasional ini mendapat dukungan penuh dari stkip muhammadiyah bone dan juga dinas pendidikan kabupaten bone, media partner mereka yaitu bugis warta.
Seminar nasional ini termasuk seminar yang sayang jika di lewatkan karna mereka menghadirkan MR.David Hurst selain seorang motivator bahasa inggris beliau juga termasuk tutor pertandingan bahasa inggris.
Seminar ini di laksanakan pada hari sabtu, 10 oktober 2015 tepatnya di gedung pkk watampone