Dza_bry
Watampone 10 agustus 2015
Lagi dan lagi ,aku hanya bisa menjewentahkan pemikiranku di sebuah barisan diksi yang ku sebut TULISAN.
Yah ,karna Lisan ini tak mampu beretorika dgn lantang dihadapan orang orang dan juga ilmu yang masih sangat minim.
Malam ini disaat caahaya bulan tak Nampak tertutupi awan kelabu,bintang yang sedari dulu masih tampak sama.
Ada hal yang membuat hati ini gelisah dan resah.
Rasanya sesak di dada ,ada hal yang HARUS ku ungkapkan.
Jari jemaripun tak sabar hendak mengetikkan untaian paradigma yang selama ini terpendam.
Semua akan ku tuang disini.
Di Secangkir Wadah beraroma Senja.
Sejenak kalau diperhatikan tulisan ini agak mirip puisi (heheh,, maklum yang nulis agak puitis orangnya ) padahal nyatanya tulisan ini bertujuan untuk memaparkan berbagai masalah atau gejolak di ikatan mahasiswa muhammadiyah.
Memang, Baru beberapa bulan Dzaa di IMM ,ku akui bahwa yang ku hadapi hanya segelintir bebatuan kecil ,itupun belum seberapa dari para pejuang pendahulu,yang aku tahupasti bahwa begitu indahnya ikatan ini hingga mampu membuatku bertekuk lutut ,rasanya tak ingin beranjak dari singgasaana istana merah.Seiring matahari berotasi begitu banyak ilmu dan pengalaman yang tak pernah ku dapatkan sebelumnya.Membuat aku bertanya-tanya “inikah yang dinamakan jalan dakwah “ ?
IMM dengan Slogannya “Fastabiqul Khaerat” mampu menyihir Kaula Muda untuk turut andil dalam ber amal ma’ruf nahi munkar.
PEJUANG MERAH YANG GUGUR.
Dzaa menulis memang dalam suasana Gundah Gulana,mencari sebuah kebenaran bukan pembenaran hingga dzaa harus menuliskan kegelisahan dan harus pulamenyampaikannyaa dalam kebenaran paling sempurna.
Tentunya saya mengangkat judul “PEJUANG MERAH YANG GUGUR” bukan tanpa alas an,melihat kondisi kekinian di ikatan membuat saya harap harap cemas dan mencoba menjewentahkannya dlm artikel ini,sekaligus bahan perenungan untuk kita terutama diri saya sendiri.
“ Awal yang begitu manis
Saat ku lihat deretan pejuang berpakaian merah tersenyum padaku
Saat lisannya menyejukkan hati ini dengan retorika indahnya
Saat matanya menatap penuh harap padaku
Saat tangannya merangkul ku menuju proses ‘’
Zaaman masih tetap berlanjut tak menunggu kita untuk beristirahat.
Roda kehidupan seakan akan tak mempunyai Rem untuk berhenti.
Seiring dentingan jam mengubah masa .
Aku baru sadar bahwa orang2 yg berada di IMM adalah orang yang tangguh ,telah terbukti
Dari berbagai hal yang kurasakan di ikatan mulai dari onak,duri,kerikil,dll.
Meski masih baru dalam ikatan ,dzaa sdikit telah merasakan pahit manisnya perjuangan.
Melihat situasi dan kondisi saat ini saya sangat prihatin,betapa tidak ,banyak dari saudara seikatan yang memilih untuk berhenti dari medan dakwah ini.
Entah,beribu argument telah dilontarkan dan diorasi kan olehnya.
Ada sesuatu hal yang Nampak yang membuat hati ini begitu pilu ,ketika mendengar bahwa sebagian dari mereka memilih pergi disebabkan SAKIT HATI .
Tak bisa di nafikkan bahwa hokum Kausalitas (sebab-akibat) masih berlaku.
Satu hal yang pasti penyebab SAKIT HATI adalah merasa TER-MARJINAL-KAN (terpinggirkan)
Merasa tak di pedulikan sama sekali.entah itu dari pimpinan atau lainnya.
Suatu pemikiran yang tak seharusnya menggerogoti Kaum merah.
Sangat miris ketika menyaksikan hal ini,jika saja semua kader merah berpikiran seperti itu dan memilih duduk di bangku penonton seraya meneriakkan kritikan kepada para pemain. Semudah itu ..? lalu siapa yang akan menahkodai kapal Merah nantinya ? bukankah IMM mengusung konsep Pergerakan ? lalu siapa yang akan menggerakkanya jikalau tak ada nahkoda ?
“Engkau yang kusebut Pejuang Merah..
Engkau yang telah gugur dimedan perang
Engkau yang hanya berkata kata dengan lantang
Engkau yang hanya mati sia-sia.
Hanya setumpuk kenangan tersisa
Hanya secuil semangat tersisa
Hanya secerca harapan tersisa
Hanya segenggam janji tersisa
Dan hanya menyisakan luka untuk generasimu’’
Seakan – akan kita lupa tujuan awal kita berada di medan dakwah ini ,
Ataukah kita hanya membanggakan diri di ikatan dengan gelar atau jabatan yang pernah kita
Emban? Atau jangan jangan kita berada diikatan hanya untuk di lihat ? oh.semoga tidak.
“Penting mengedepankan tindakan dari hasil proses niat ,focus pada pemikiran (tafakur),dan
Doa.Hal ini berkali kali disebutkan sebagai upaya menyempurnakan ikhtiar .Mustahil sesuatu dapat terwujud tanpa sempurnanya ikhtiar “ (The Muhammad Effect,hal,118)
”Perjalanan ikatan tak semudah yang kita kira,kita mungkin masih bisa menari di tengah badai tapi jangan abaikan debu yang mampu membutakan mata hati sehingga kita tak tahu lagi jalan tujuan kita ” (Dzaa_Brhy)
Tanamkanlah Loyalitas sedalam dalamnya di hati kita.
Tetaplah berjuang para generasi pejuang merah.
IMM Jaya ,IMM Bangkit.
Fastabiqul khaerat.
Duh..agak capek juga nulisnya :D..
Tapi,Alhamdulillah Plong rasanya menyampaikan uneg uneg di hati.
Goresan di atas bukan untuk menghakimi seseorang.
Petik Manffatnya dan buang mudharatnya,
Semoga makna tulisan sederhana ini mampu tersampaikan.
Wassalam.
Sabtu, 10 Oktober 2015
Pejuang merah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar