Kamis, 08 Oktober 2015

Kata tanpa makna

Ku cabut penaku dari tempatnya..
Kuangkat dan kulemparkan tinta di atas kertas, menciptakan tulisan emas yang aku sendiri tak mampu membacanya.

Penaku sayang.. apakah gerangan yang engkau tulis, melekat tanganku pada tubuhmu yang mulai terasa dingin. Kau kenapa penaku.

Tanpa kurasa hilang kesadaran diriku, menggila akalku, hilang rasa akan tubuhku, jari jemariku rasanya patah.. aku tak bisa...!! Aku tak mampu!! Mengendalikan engkau bagaikan mengendalikan angin..

Akuu tersontak...!! Akuuu terjatuh..!! Aku tersungkur....!! Aku terdiam.. diam dalam teriakan.. ahhhh...!!! Aahhhhh!! Aahhh...!!!

Tiba tiba aku sadar.. di tengah telaga aku berdiri.. terdiam.. tanpa riak, tiba tiba air menelanku.. menerkamku.. dan meremukkan tubuhku.. dalam gelap ku dengar suara lirih.. heii.. heeii.. heii.. bangun, lompat, ternjang...!!

Akupun terbangun.. hilang percaya akan apa yg di perbuat penaku, menyisakan kertas kosong tanpa makna.. ku lihat dengan mata batinkuu.. terdapat tulisan emas "qum fa andzir" yang artinya bangunlah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar